Akhir
Sosok itu masih hangat..sehangat secangkir teh yang tertuang pagi tadi
Seakan masih ada desahan nafas yang tersisa untuk meronta dalam gelapnya alam bawah sana..sedang apa dikau ??
Dalam kesedihan mereka, Ia masih ingin menyapa semua sanaknya..Namun sayap itu telah putus seolah tak pernah ada
Keheningan kian terasa saat kulit yang mengering menyentuh lahat di pembaringan terakhir..
Jalanmu sampai disini..terhenti dalam jurang yang tak berdasar dan memerosok kian dalam tanpa adalagi pegangan..
Hanya tersisa akhlaq setiap inchi jalan kehidupan lampau..
3 Agustus 2009 pada 8:06 am
Kurenungkan ini sejak beberapa hari yang lalu…maaf bila terlalu naif..
-salam- ^_^
SukaSuka
3 Agustus 2009 pada 2:14 pm
keduaxxxxxxxxx
yang dibawa hanyalah bungkusan kafan, yang menolong hanyalah amal perbuatan, sungguh adil sang maha pencipta
nice Sob..
SukaSuka
3 Agustus 2009 pada 2:17 pm
ketigaxxxxx
takkan ad alagi gunanya penyesalan
semua dah terlanjur kembali menjadi tanah
yang akan basah jika kena air, yang kering dan berdebu diterpa angin dan terik mentari
hmm..benar sobat
SukaSuka
3 Agustus 2009 pada 2:19 pm
keempatxxxxxx
dunia yang sementara tlah kau tinggalkan
semua baik dan buruk telah terlewati, semoga diterima disisiNYA
secara tak sengaja ternyata tulisanku bertepatan dengan wafatnya Mbah Surip sob..semoga amal ibadah beliau diterima disisi Nya Amien..
SukaSuka
3 Agustus 2009 pada 2:20 pm
kelimaxxxxxxxx
semoga amal dan ibadah semasa menjalani kehidupan di dunia fana, di terima olehNYA. dan semoga diringankan segala beban di alam sana
Selamat pagi dan salam sinting sob ^_^
Amien…untuk sementara hanya bisa memandangi kalian dari tepi ranjangku yang reot sobat..
SukaSuka
3 Agustus 2009 pada 4:21 pm
Berani hidup..
Siap mati bro… π
Salam semangat
Semangat juga Bro..
SukaSuka
3 Agustus 2009 pada 5:01 pm
terimakasih hariez puisimu indah,
mengingatkan diri yang lena..
sama-sama Bundo..aku juga masih terlena dalam hiruk pikuk duniawi..
SukaSuka
3 Agustus 2009 pada 5:52 pm
Hmm……………
mau comand apa yah
sangat menyejukkan banget sih postingan kali ini………..
jika terus saja kamu asah dan mau terus belajar maka nanti engkau berada dalam situasi seoarang seniman yang sangat mengerti akan seni itu sendiri.
Aku tak mesti harus mengatakan kamu menjadi seniman yg beraliran apa tak perlu asal….u memang konsen pada hati nuranimulah.
karena seni itu berwarna…sesekali cobalah om melabrak aturan serta tradisi pandanan kata kata serta ide lg…pasti semakin bayak yg menyayangi om hariez. I lovE u Om. Ada sisi yg hendak u tampilkan namun engkau masih terpaut pada sesuatu hal itu.
salam hangat selalu
terima kasih blue…saranmu sangat berarti untuk tulisanku..semoga pembelajaranku tak berakhir sampai disini..karena aku sangat senang jka ada yang mau megkritisi tulisanku, pertanda aku masih harus belajar lebih banyak untuk menulisdan terima kasih untuk semua masukannya sobat..
SukaSuka
3 Agustus 2009 pada 5:54 pm
Wah, maafkan blue om hariez comandnya tak menarix banget yah. Garing ……….tapi percayalah itu semua untuk menyemangati om yg semakin kesini semakin ada kemajuan dlm berposting.
sukses selalu ya om
salam hangat selalu
LovE dech tuk om hariez dan keluarga
tak ada yang garing sobat…buatku itu sangat berarti sobat..aku sangat mengharapkan masukan-masukan seperti yang kau utarakan Blue
SukaSuka
3 Agustus 2009 pada 5:55 pm
aku saja masih banyak belajar sama mas langitjiwa,mas goenoeng, kang nug serta mang cantigi………….karena blue pengen banyak kemajuan serta mau maju.
salam hangat selalu
woww..yaa aku pun banyak belajar dari tulisan Bang Langitjiwa dan yang lainnya blue…
SukaSuka
3 Agustus 2009 pada 8:51 pm
Salam Cinta Damai dan Kasih Sayang βtuk Sahabatku yang baik
Terima kasih Kang…salam sayang juga buat KangBoed
SukaSuka
3 Agustus 2009 pada 8:51 pm
hehehe.. ini pas dengan meninggalnya mBah Surip..
Tulisan ini kubuat tanpa mengetahui keberadaaan Mbah Surip (Alm) dan ketika pagi kubaca berita sedih rasanya idolaku wafat Kang..Semoga Amal ibadah beliau diterima disisi Nya Amien..
SukaSuka
3 Agustus 2009 pada 10:21 pm
klo ingat kematian jd takut soalnya masih banyak dosa nih ries,,,,:(
Kematian bukan sesuatu yang harus ditakuti Put…tetapi bagaimana caranya agar kita bisa ikhlas menghadapi kematian tersebut…maaf bukan maksud menggurui..
SukaSuka
4 Agustus 2009 pada 2:49 am
jangan sia-siakan waktu didunia dengan sibuk untuk mengumpulkan harta dan kursi kehormatan, karena bila saatnya tiba hanya kain kafan, kegelapan dan amal yang akan menemani.
yuhuuu…bijak komentarmu sizta…apa kabarmu lama tak bersua… π
SukaSuka
4 Agustus 2009 pada 3:25 am
dalem banget… maknanya dapet..
Salam
cuma merenung sep..
SukaSuka
4 Agustus 2009 pada 6:20 am
jangan berakhir gitu aja… semangat!!!
(nyambung gak sih?)
untaian perenungan Diazz.. π
SukaSuka
4 Agustus 2009 pada 2:11 pm
awalnya mana? π
π
SukaSuka
4 Agustus 2009 pada 7:14 pm
hmmm…mengingat bahwa kematian itu ada mungkin adalah hal yang menakutkan…apalagi masih banyak kesalahan dan dosa yang diperbuat di dunia..dan adanya kehidupan setelah mati…
tapi sekali lagi umur,jodoh dan mati sudah ada yang menentukan,tidak ada satu makhlukpun di dunia ini yang bisa melawannya…oleh sebab itu,
perbanyaklah berbuat kebaikan sebelum maut menjemput….
cheers….~_^
SukaSuka
4 Agustus 2009 pada 10:09 pm
Hallloooo any body home.. kemana aja yaaaak mau tak ajak makan kok enda ada
Salam Sayang
maaf kang, baru tampil..salam hangat
SukaSuka
4 Agustus 2009 pada 10:10 pm
ya udah saya makan sendiri yaaa oom
Mangga Kang.. π
SukaSuka
5 Agustus 2009 pada 1:06 am
selamat malam sob ^_^
malem juga sobat..
SukaSuka
5 Agustus 2009 pada 1:59 am
sangat keren dan dalem banget puisinya mas…
salam peace
thank’s Andie..cuma perenungan Ndie..
SukaSuka
5 Agustus 2009 pada 4:21 pm
kemana aza yah om kita iniu
di fb tak ada
di campuz tak ketemu
atau jangan jangan di rumah puriiiiiiiiiiiiiiii
salam hangat selalu
maaf blue aku terbaring di ranjang reot masa seklahku blue…ya aku sedang sakit bue..Insya Allah jum’at malam aku kekampus sobat..
SukaSuka
5 Agustus 2009 pada 8:49 pm
gag naif ko kaaa….
itu kan curahan hati…hmmmmm π
sebuah perenungan ko Ia..woww..H R U sizta..??
SukaSuka
5 Agustus 2009 pada 9:44 pm
jadi inget mbah surip yang sering ngopi di pagi hari..
beliau juga uda pergi meninggalkan kita, benar2 tak pernah disangka.
begitulah hidup kita ga’ akan pernah tau apa yg akan terjadi selanjutnya.
semua adalah rahasiaNYA.
ya dan aku tak sengaja membuat perenungan ini di saat Idolaku wafat Mba…memang semua yang terjadi dan yang akan terjadi adalah rahasia Nya..
SukaSuka
5 Agustus 2009 pada 11:40 pm
mencoba merenungi setiap kata
Mangga Om…
SukaSuka
6 Agustus 2009 pada 12:08 am
ya bener bro, sisanya hanya akhlak dan ibadah, itu aja yang dibawa kok..
yupzz…benar Kang..
SukaSuka
6 Agustus 2009 pada 12:16 am
setuju sama kan cantigi aja dah…
Salam
ko pasrah Sep..??
SukaSuka
6 Agustus 2009 pada 2:21 am
celengan akhirat adalah ilmu dan anak yang sholeh
benar….namun ini hanya perenungan kawan..
SukaSuka
6 Agustus 2009 pada 6:50 am
semoga yang hidup jadi inget tentang ari dari kematian itu sendiri…
SukaSuka
6 Agustus 2009 pada 9:03 am
HHmm…selalu saja kita banyak yang lupa….
Terima kasih sudah mengingatkan…akan datangnya hari itu di mana amal tak lagi dapat diterima ……
SukaSuka
6 Agustus 2009 pada 4:49 pm
blue datang menyemangati om hariez
semoga sehat saat ini yah
salam hangat selalu
SukaSuka
6 Agustus 2009 pada 5:49 pm
apaan tuuh bos ..????
ijin nyimak dulu … dah …
nice blog !!!keep posting
SukaSuka
6 Agustus 2009 pada 7:59 pm
Ini untuk mbah surip dan bung rendra kah? bagus syairnya..ketika jasad dingin itu menyentuh tanah, maka hanya ahlak dan amal yg menemani..
SukaSuka
6 Agustus 2009 pada 10:18 pm
MAS HARIES DAH SEMBUH KAH.. MUDAH MUDAHAN CEPAT SEMBUH YAAA.. BANYAK ISTIRAHAT
SALAM SAYANG
SukaSuka
6 Agustus 2009 pada 10:19 pm
MARI KITA MULAI DARI MEMBENTUK DIRI KITA MASING MASING AGAR MENJADI MANUSIA SEUTUHNYA DAN MULAI BERBAGI DENGAN SESAMA
SALAM CINTA DAMAI DAN KASIH SAYANG βTUK SAHABATKU TERSAYANG
I LOVE YOU PHUUUUUUULLLLLL
SukaSuka
7 Agustus 2009 pada 2:15 am
perenungan yang membuat hati ini merenung…..
SukaSuka
7 Agustus 2009 pada 6:37 am
Hidup di dunia ibarat mampir minum
sebentar,
hanya bekal,
perjalanan
menuju tujuan yang sebenarnya
SukaSuka
7 Agustus 2009 pada 6:19 pm
met menikmati Akhier pekannya ya om hariez……….
semoga sehat serta nyaman selalu nanti malam
salam hangat selalu
SukaSuka
7 Agustus 2009 pada 8:47 pm
SAlam kenal dulu n maaf gak baca coz online dari kampus pake kompi umum
SukaSuka
7 Agustus 2009 pada 9:38 pm
dan saya tidak ingin menjadi yang terakhir, keren mas, ^_^…V
SukaSuka
8 Agustus 2009 pada 4:43 am
slam perdamaian
π
SukaSuka
8 Agustus 2009 pada 5:01 am
kayaknya unhappy ending ya bang…
semoga aja kebaikannya akan memberi pegangan dan mengangkatnya dari jurang yang tak berdasar
SukaSuka
8 Agustus 2009 pada 7:07 am
aku dilahirkan untuku beribadah kepadamu ya allah dan aku mati karna sudah waktunya pulang kembali (allah)
sangat mengharukan salam peace….
SukaSuka
8 Agustus 2009 pada 9:07 am
perenungan diri merupakan salah satu pencerminan jiwa yang ingin membersihkan hati, memperbaiki prilaku yang telah lalu, dan siap menebus dengan perilaku yang lebih hanif untuk kedepannya….
kadang kita perlu “menghentikan waktu kita” sejenak untuk merenung..
nice artikel sobat..
salam kenal..
tak tunggu komen balasan sahabat.. π
SukaSuka
8 Agustus 2009 pada 1:02 pm
salam kenal dan hangat dari http://batjoe.wordpress.com
kematian adalah cita2 yang tidak bisa ditolak2 baik dari orang baik maupun jahat juga dari golongan manapun itu.
dan apakah kita tidak mau belajar dari kematian pendek kita yaitu tidur? Tuhan memiliki diri kita. artikel yang bagus dan sarat dengan perenungan hati.
dan terima kasih atas kunjunga baliknya bila berkenan.
salam kenal dan hangat dari kami.
SukaSuka
8 Agustus 2009 pada 3:00 pm
Salam Cinta Damai dan Kasih Sayang ‘tuk Sahabat terchayank
I Love U Fuuuuullllllllll
SukaSuka
8 Agustus 2009 pada 3:00 pm
Halllooo sehat maaaaaaassss.. apdeeeeeeeeeetttttttt dunk
SukaSuka
8 Agustus 2009 pada 4:22 pm
sajak ini tersa pas….
minggu ini dua insan seni berpulang…
SukaSuka
8 Agustus 2009 pada 7:06 pm
heemmm,,kataΒ² yg penuh makna..
salam kenal..^_^
SukaSuka
8 Agustus 2009 pada 7:25 pm
akhir… yg agak sulit dipahami
karena akhir bisa jadi awal
awal dari akhir perjalanan
SukaSuka
19 September 2009 pada 11:32 pm
selamat idul fitri, mohon maaf lahir bathin. π
Fadhilatul Muharram Abdullah & Keluarga.
SukaSuka