“Om..kapan pulang kesini lagi ?” tanya seorang bocah kepada pria yang ternyata adalah pamannya. “hmm..nanti Om kabarin lagi ya kalo Om pulang” dengan senyuman yang seolah meragukan setiap apa yang telah diucapkannya, ” ah..Om Didi mah begitu deh..udah jarang pulang, eh sekalinya pulang cuma sebentar masih pengen main nih Om sama Dedi..?” sambil merengek si bocah merayunya ingin bermain dengan anak pamannya, namun pria itu tetap mengalirkan senyum yang seolah menyembunyikan sesuatu.
Jum’at malam pukul 21.00 wib masih ramai oleh masyarakat yang sibuk merayakan Hari Raya Iedul Adha. Terdengar suara dering dari ponsel dan setelah ponsel itu diangkat mendadak mati “sial..lowbat” lalu kupasang charger dan tak lama kemudian ponsel kembali berdering serta tertera di layar *ayah memanggil* “Halo Assalamualaikum..apa kabar Yah..??” dengan suara sedikit pelan “Waalaikumm salam..Alhamdulillah masih diberi kesempatan bernafas oleh Tuhan..gimana kabar keluarga disana, sehat ? ” tanya nya yang langsung kujawab bahwa keluargaku sehat walafiat.
Tak begitu lama Ayah menelpon ku sambil mengucapkan selamat lebaran, hingga kemudian meluncurlah sebuah pemberitahuan yang membuatku sangat terkejut “hmm..Om meninggal dunia 1 jam yang lalu” bingung campur kaget mimik wajahku “Inalillahi wa Innailaihi rajiun..Om siapa ?” tanyaku dengan nada suara yang sangat kaget ” Om Didi meninggal dunia 1 jam yang lalu” lemas dan tak berdaya serta beruntai airmata ku terduduk lesu.
Terpintas 12 tahun silam ketika terakhir aku membuatnya meluaskan senyum yang kini terjawab, bahwa dia (alm) takkan pernah berjumpa lagi dengan keponakannya yang selalu banyak tanya ini.
Sepenggal cerita dari seorang paman yang setelah 12 tahun tak berjumpa, namun harus kutemui disaat beliau sudah menghembuskan nafas terakhir menghadap Sang Khaliq tepat setelah merayakan Hari Raya Idul Adha 1430 H. “selamat jalan Om..kami akan selalu mengenangmu”.
-salam-