Relaksasi Kilas Balik
Penat dikepala setelah seharian menjalani beberapa aktivitas sedikit membuat kesal walau hanya terpendam dalam diri yang terjadi hari ini. Mulai dari Interview ke 2 ku di sebuah perusahaan asuransi di kawasan kuningan Jakarta Selatan pagi tadi yang hanya membuahkan Interview ke 3 dengan alasan negosiasi salary ” lho lantas kedatangan ku pagi ini untuk apa setelah di Interview pertama beberapa waktu lalu bertemu dengan atasan disana, dan beliau mengatakan akan mempertimbangakan salary yang kuajukan, jika pagi ini aku mendapatkan jawaban yang sama dari pihak HRDΒ ? ” entah lah tak banyak kata yang keluar dari mulut saya setelah meninggalkan ruang Interview langsung menuju lift dan turun ke parkiran yang berada di Basement 3 dan keluar meninggalkan gedung MK yang mendulang kokoh pagi itu.
Sambil mengendarai sepeda motor banyak terlintas beberapa peristiwa dalam perjalanan hidup saya, sejak tamat STM bekerja di sebuah perusahaan kecil hingga saat ini banyak kenangan yang mungkin tidak akan terulang dan banyak kesempatan-kesempatan yang mungkin terbuang dan takkan mungkin kembali sambil memikirkan beberapa reply message di FB dari atasanku yang lebih memberikan motivasi untuk semangat dalam menjalani setiap langkah kehidupan ini. Tak terasa jam menunjukan pukul 11.00 WIB dan akhirnya apa yang aku takutkan terjadi juga. Ya maag ku kambuh akibat lupa sarapan pagi tadi. Khawatir berlanjut, lantas aku mampir di kediaman Ibu untuk istirahat sambil makan siang *lumayan gratisan*
Tanpa disadari sedari tadi mata ini menatap sosok pria terduduk di kursi roda sambil menebarkan senyum nya. Oh ternyata Reza sobat dekat ku semasa SMP dulu yang kini harus menjalani hari-demi hari di kursi roda setelah peristiwa 10 tahun silam dia mendapat musibah ketika baru resmi menjadi pelajar SMU dimana urat besar yang berada pada punggung nya terputus akibat dari tawuran pelajar SMU yang pada masa itu benar-benar memprihatinkan. Dengan penuh sesal ketika mengingat peristiwa dimana akhirnya Reza di vonis lumpuh oleh dokter di RS, akhirnya Reza berusaha tabah dan mencoba untuk menjadikan sebuah pelajaran dimana akhirnya Ia menjalani hari demi harinya di atas kursi roda dengan membawa segudang sesal ucapnya tatkala kami berbincang-bincang. Sambil berusaha memberikan support, ia mengucapkan kalimat yang membuat saya kagum ” masa lalu lo tak harus menjadi prediksi masa depan lo sob” dan saya pun mengerti apa yang dimaksud nya. Sobat betapapun buruk nya masa lalu jangan pernah menjadikan nya sebuah prediksi sebagai penentu masa depanmu dan cobalah jadikan masa lalu sebagai pelajaran berharga untuk pembelajaran bukan untuk diulang.
your past does not have to predict your future
–Salam Hangat-
Sumber gambar dari sini
26 Januari 2011 pada 8:24 pm
Senang dengan Qoute dari Mas Reza…
Masa lalu ya biarkan berlalu, dia bukan penentu akan kemana arah kita di masa depan… π
Salam sayang dari BURUNG HANTU… Cuit… Cuit… Cuit…
SukaSuka
27 Januari 2011 pada 12:04 am
(Maaf) izin mengamankan KEDUAX dulu. Boleh, kan?!
Setuju banget, Kang. Masa lalu adalah jejak yang ada di belakang kita. Dari situ sejuta pelajaran dapat dipetik untuk jejak-jejak selanjutnya. Tentunya jejak yang lebih baik dan terarah.
SukaSuka
27 Januari 2011 pada 2:00 am
wuidih… kemana nih komeng gw? kok kaga nongol? huuhuhuhuhu
SukaSuka
27 Januari 2011 pada 12:13 pm
masa lalu atau pengalaman adalah guru yang paling jujur. semoga kita bisa belajar dari masa lalu tuk menjalani hidup yang lebih baik
SukaSuka
27 Januari 2011 pada 12:37 pm
” jadikan masa lalu sebagai pelajaran berharga untuk pembelajaran bukan untuk diulang.”
Tapi jangan melupakan masa lalu, karena adanya kita hari ini adalah dari masa lalu
SukaSuka
27 Januari 2011 pada 1:38 pm
bener Jah kuwi pinter deh Paijah
SukaSuka
27 Januari 2011 pada 9:38 pm
Curang, komeng eke di apus… hehehe
SukaSuka
28 Januari 2011 pada 1:00 am
masuk spam kali Je gw gak sempet liat
SukaSuka
27 Januari 2011 pada 7:55 pm
jadi sedih mas saya melihat ketegaran taman masa SMA/SMK mu itu mas π¦
SukaSuka
27 Januari 2011 pada 8:51 pm
Wow, keren hikmahnya.
SukaSuka
27 Januari 2011 pada 9:00 pm
memang betul semua yang terjadi di masa lalu adalah pelajaran agar kita tdk mengulangi di masa mendatang,,salam kenal
SukaSuka
27 Januari 2011 pada 10:33 pm
Kita selalu bisa mendapatkan pencerahan dari siapa saja, kapan saja dan dimana saja. Kalimat temanmu itu juga mencerahkan saya yang membaca ini. Sampaikan salam hangat saya untuknya ya.
SukaSuka
28 Januari 2011 pada 12:16 am
Salam persohiblogan
Maaf sahabat, saya baru sempat berkunjung lagi
Ini pun memanfaatkan waktu yang sangat singkat
Jadi mohon maaf jika hanya sempat menyapa
Dan tak sempat baca-baca dengan seksama π
Hanya saja saya berharap, kita bisa sering update lagi π
Salam persahabatan dari Bogor
Achoey el Haris
SukaSuka
28 Januari 2011 pada 1:52 am
asik dah gue suka paragraf terakhirnya tuh bang
kata kata temen abang mengena banget
emang seharusnya juga kita menjadikan masa lalu sebagai pelajaran untuk menyongsong masa depan
SukaSuka
28 Januari 2011 pada 6:49 am
“seharusnya juga kita menjadikan masa lalu sebagai pelajaran untuk menyongsong masa depan”
π π π π π π
π π π³ π π π π
π π π π π π
π π π π π π
SukaSuka
28 Januari 2011 pada 2:23 am
Inspiratif ..:-)
SukaSuka
28 Januari 2011 pada 3:26 am
bersyukurlah untuk setiap yang diberikan olehNya
semangat riez! π
SukaSuka
22 Februari 2011 pada 5:29 pm
masa lalu gw burem, masa depan tmbh surem..
SukaSuka
21 Juli 2014 pada 2:51 pm
Gunakan masa muda sebaik mungkin.
SukaSuka