Memaruh waktu meniti mimpi, dalam lamunan terhadir kisah sendu perjalanan sang pemimpi. Sehati tak sejiwa, senasib tak sepenanggungan. Isyarat waktu yang kian melontarkan pertanyaan “sampai mana kau berjalan ?” .
Seberapa banyak mimpi – mimpi yang mengaburkan akal sehat para penikmat alur cerita kehidupan ?
Seberapa besar keingannya memiliki mimpi yang jauh di akal ? Baca lebih lanjut