Sementara
Kuasa yang menjadi pertaruhan jiwa, menjual diri demi terpuas hasrat kotor, bak sakit yang baru menjangkit paru-paru mu…
Kawan, rentangkan kedua tangamu, tundukan kepala mu ucapkan seribu ampunan yang kelak membersihkan jiwa sesat yang merayap dalam hitam kelam hidup ini..
Laksana mahakarya Api yang menjilat buaian sesal..lemah hidup dan iman yang kini menduduki rintihan hati
Busungkan dada untu menyambutnya, yakinkan bahwa hidup ni hanya sementara..
-Salam-
3 November 2009 pada 4:51 am
puisi yang membangkitkan semangat hariez, hidup harus selalu optimis karena kita hanya punya sedikit waktu untuk sia-sia larut didalam hitam..
SukaSuka
3 November 2009 pada 4:56 am
benar Bundo…seperti halnya bernafas dalam lumpur.. 😀
SukaSuka
3 November 2009 pada 6:09 am
🙄 megap megap dunk baaaank 😆
SukaSuka
3 November 2009 pada 6:10 am
Lupa pertamaaaaaaaaaaaaxxzzz
SukaSuka
3 November 2009 pada 6:11 am
keduaaaaaxxxzzz
mana mas Harieees nya yaaak
SukaSuka
3 November 2009 pada 6:14 am
kacugaaaaxxzz..
tamu datang enda di sambut
SukaSuka
3 November 2009 pada 6:15 am
kaopaaaaxxxzzz
Kopi panas.. gorengan panas kemana semuanya
SukaSuka
3 November 2009 pada 6:16 am
kelimaaaaaxxxzzz
nikmaaaaaaattt
sambil mojoook
SukaSuka
3 November 2009 pada 8:36 am
ikutan mojok sambil (maaf) izin mau KELIMAAAXXZ duluan. Boleh kan?!
SukaSuka
3 November 2009 pada 12:00 pm
🙄 lupa bilang, sekalian Kang, Om ada panci panas mau ?
SukaSuka
3 November 2009 pada 10:09 am
Numpang nangkel ah
SukaSuka
3 November 2009 pada 10:10 am
kali aja disuguhin gorengan ama mas haris….
SukaSuka
3 November 2009 pada 10:11 am
ya ya ya… sementara dan tak tau sampai kapan… mantap
SukaSuka
3 November 2009 pada 12:03 pm
sok den disuguhan cai panas yeuhh..
SukaSuka
3 November 2009 pada 4:52 am
jd pengen merenung..
SukaSuka
3 November 2009 pada 4:57 am
silahkan Jeunk merenungi 😀
SukaSuka
3 November 2009 pada 6:23 am
ikutan merenung
SukaSuka
3 November 2009 pada 8:37 am
merenung kemudian (maaf) izin mau KELIMAAAXXZ duluan. Boleh kan?!
SukaSuka
3 November 2009 pada 10:11 am
izinkan aku untuk merenung
SukaSuka
3 November 2009 pada 10:12 am
gue juga mau merenung ah…
SukaSuka
3 November 2009 pada 10:12 am
semoga renungan ini membawa kebaikan
SukaSuka
3 November 2009 pada 12:04 pm
Insya Allah Amien.. 😀
SukaSuka
4 November 2009 pada 2:21 pm
SukaSuka
3 November 2009 pada 5:11 am
hanya sebuah tempat untuk berkarya saja
nanti kita kembali padaNya
SukaSuka
3 November 2009 pada 5:15 am
berkarya dalam helaan imaji jiwa bersi ya Mba Julie ? 😀
SukaSuka
3 November 2009 pada 6:26 am
mudah mudahan dengan bantuan mas hariesssss yaaa
SukaSuka
3 November 2009 pada 6:32 am
waaah pulang dulu aaah.. enda di suguhin 😆
SukaSuka
3 November 2009 pada 6:33 am
dadaaaaaaaaaaaaah
SukaSuka
3 November 2009 pada 8:38 am
stelah (maaf) izin mau KELIMAAAXXZ duluan. Boleh kan?! langsung daaaaaaaaaaaaaaa
SukaSuka
3 November 2009 pada 10:13 am
boleh…. 😀
SukaSuka
3 November 2009 pada 12:07 pm
huahahaha…KangBoed ngambekkk
SukaSuka
3 November 2009 pada 6:49 am
tapi hidup yang sementara ini akan menentukan kualitas kekekalan di alam sana…
SukaSuka
3 November 2009 pada 7:34 am
dan kualitas hidup kita di tentukan oleh, ilmu, iman dan amal. semoga tetap optimis menjalani hari terus tuk berbagi.
SukaSuka
3 November 2009 pada 8:39 am
tetap optimis untuk mencapai (maaf) izin mau KELIMAAAXXZ duluan. Boleh kan?!
SukaSuka
3 November 2009 pada 10:13 am
lah ini kok masih dimari aja…?
SukaSuka
3 November 2009 pada 10:14 am
monggo mas ane pamit ah *kabur*
SukaSuka
3 November 2009 pada 10:15 am
Ane juga
SukaSuka
3 November 2009 pada 12:09 pm
@ Pa’e & Bang Azzam : benar sekali dimana semua itu akan menjadi bekal kita kelak saat menghadap Nya..
@ Om Alam & Den
SukaSuka
3 November 2009 pada 12:18 pm
sementara,,,,
hdp mmg hanya sementara,,,,
SukaSuka
3 November 2009 pada 1:05 pm
lantas seperti apa Mba Emy menyikapinya ?? 😆
SukaSuka
3 November 2009 pada 12:32 pm
dalam
dalam sobat
SukaSuka
3 November 2009 pada 1:05 pm
tak sedalam lautan lepas Kang 😀
SukaSuka
3 November 2009 pada 12:33 pm
puisi yg dalam
ehmmmmmm
SukaSuka
3 November 2009 pada 1:10 pm
ehmmm…hihihi tak seberapa dibanding karyamu Kang hanya sebatas penyesuaian diri saja 😳
SukaSuka
3 November 2009 pada 1:35 pm
makanya blue mau belajar pada om hariez………
salam hangat selalu
SukaSuka
3 November 2009 pada 1:57 pm
woww…belum tidur Blue ?? kangen dikau nihh lama ga ngobrol bareng lagi..
SukaSuka
3 November 2009 pada 7:33 pm
Astaga…
komengnya jadi zig zag gini…
pengen puitis, tapi gak bisa bikin puisi 😀
SukaSuka
3 November 2009 pada 7:43 pm
hahaha…beginilah sob kalo mampir disini…
hmm..cuma mengutarakan apa yang terlintas di kepala kok 😳
SukaSuka
3 November 2009 pada 8:13 pm
riez, gua ga ngerti puisi. btw, ini puisi untuk ultahnya mba siti kah?
SukaSuka
3 November 2009 pada 11:18 pm
hehehehehe..kayaknya nga dech mba….masa puisi nga romantis banget…xixixixi..that is about life.
SukaSuka
4 November 2009 pada 2:24 pm
ya ya ya sangat romantis…
SukaSuka
6 November 2009 pada 11:38 am
yayaya apa Den ?? 🙄
SukaSuka
3 November 2009 pada 9:02 pm
lekuk frasa yang mengagumkan. keren banget!
hidup ini hanya sementara.klo kata orang jawa, mung nunut ngombe.
SukaSuka
6 November 2009 pada 12:42 pm
matur tengkyu sob 😀
SukaSuka
3 November 2009 pada 10:35 pm
Assalamu’alaikum,
Puisi yang sangat bagus Kang Hariez. Kita hanya singgah sebentar didunia ini, hanya sementara, kelak kita akan kembali pada-Nya, jangan sia-siakan waktu dengan banyak berbuat dosa dan maksiat. Mari kita bertaubat sebelum terlambat.
SukaSuka
6 November 2009 pada 12:45 pm
Insya Allah terima kasih Mba Wi 😀
SukaSuka
4 November 2009 pada 2:27 am
ah kau sobat
suka merendah 🙂
SukaSuka
6 November 2009 pada 12:52 pm
Masih jauh dibelakangmu Kang 😳
SukaSuka
4 November 2009 pada 2:45 am
iyah hidup ini hanya sementara..
berharap disisa nafas masih bisa memberikan yan9 terbaik,tidak hanya untukku,kalian dan mreka tapi untukNYA,amien..
**makasi ya riez 🙂
SukaSuka
5 November 2009 pada 2:25 pm
sama-sama Mba Wi3nd 😀
SukaSuka
4 November 2009 pada 2:49 am
garuda didadaku…!!!!
ngga nyambung!!! biarin….
yg penting komen.. pissssssss
SukaSuka
5 November 2009 pada 2:26 pm
🙄 hahahaha pissss juga dehh
SukaSuka
4 November 2009 pada 2:56 am
tuker link boleh nie…,
link blog ini dah aku pasang duluan loh,,
monggo mampir2 di blog aku…
sekiranya blog aku menarik dan pantes dijadikan teman ditunggu backlink blzanya ya…
terima kasih sebelumnya…..
SukaSuka
5 November 2009 pada 2:27 pm
Okeh
SukaSuka
4 November 2009 pada 4:08 am
kereen….
singkat jelas dan padat…..
semoga kita tidaj terbuai dengan undahnya dunia, nikmatnya dunia….
selalu mengingat dunia hanya persinggahan sementara tuk mencari RidhoNYA….
AMIN.
SukaSuka
5 November 2009 pada 2:28 pm
Amin…apa kabar Mba Ika..?? 😀
SukaSuka
4 November 2009 pada 5:35 am
sesat yang merayap dalam hitam kelam hidup ini..
sukka ama kata2 yang ini bro..
trasa daleem… n mencekam
SukaSuka
5 November 2009 pada 2:29 pm
makasih hmm..serem donk sob ?? 🙄
SukaSuka
4 November 2009 pada 6:08 am
kenikmatan yang mereka rasakan membuat mereka lupa kalau hidup hanya sementara, tabungan dosa pun sudah seluas samudera
SukaSuka
5 November 2009 pada 2:32 pm
Subhanallah….
SukaSuka
4 November 2009 pada 7:48 am
Assalamu’alaikum,
Kang Hariez, apa kabar, saya mau mengundang Kang Hariez, untuk mengunjungi blog baru saya (blog hadiah, dari seorang teman Blogger kita), – (Dewi Yana, http://jalandakwahbersama.wordpress.com)
SukaSuka
5 November 2009 pada 2:33 pm
Waalaikum salam
duhh..maaf Ya Mba Wi baru sempet bales komen nya..okeh saya meluncur ke tekape
SukaSuka
4 November 2009 pada 9:38 am
mantab kang haris puisinya
aduh maaf telat mampir …
SukaSuka
4 November 2009 pada 12:20 pm
Mohon pengertiannya kang haris, 😉 awal nopember YP super sibuk … maklumi ya kang, maafkan ya kang … 🙂
SukaSuka
4 November 2009 pada 1:23 pm
hmm…Insya Allah Kang Abrus hehehe ada acara apa neh ?? 😆 okeh lah kutengok langsung aja ya ?
SukaSuka
4 November 2009 pada 10:14 pm
Wuahahaha … acara usil alias iseng …
Maaf YP … cumaan canda kecil-kecilan … 🙂
SukaSuka
5 November 2009 pada 2:34 pm
ohh…hahahaha
SukaSuka
4 November 2009 pada 9:56 am
Salam kenal
SukaSuka
5 November 2009 pada 2:39 pm
salam kenal juga sob..
SukaSuka
4 November 2009 pada 12:15 pm
Wahai Tuhan yang mempunyai Keagungan.
Umurku berkurang hari demi hari, sedangkan dosaku bertambah setiap hari,
… bagaimana mungkin aku memikulnya nanti!
Tuhanku, … hamba-Mu pemaksiat ini datang bersimpuh dihadapan-Mu,
mengakui dosa-dosanya dan memohon ampunan-Mu.
Jika Engkau mengampuninya, memang Engkaulah ahli ampunan, Amin !
SukaSuka
5 November 2009 pada 2:40 pm
Aminn…
SukaSuka
6 November 2009 pada 3:50 am
hidup ini hanya sementara ..
sebisa mungkin menjalani hidup ini dengan cara yang diridhoiNya ..
Cara Membuat Web
SukaSuka
6 November 2009 pada 4:44 am
hidup di sunia memang hanya sementara tapi di akhirat kekal adanya. jadi sebaik2nyalah hidup di dunia krn ini adalah jembatan kehidupan kita disurga 🙂
SukaSuka
6 November 2009 pada 12:06 pm
kalau ingat hidup cuma sementara, jadi takut,
apakah hidup gw selama ini dh bermanfaat belum ya…,
SukaSuka
6 November 2009 pada 11:27 pm
hidup harus benar2 dinikmati ,karena tak terasa waktu cepat sekali berlalu, janganlah berlama2 dlm kelam.
Salam.
SukaSuka
7 November 2009 pada 12:43 am
hidup ini hanyalah persinggahan semu yang harus di maknai dengan bijaksana di jalan-NYA
SukaSuka