Arsip untuk Desember, 2009

Untuk Siapa ?

Posted in IBSN, Introspeksi diri, KBM, New's, Pagi, renungan with tags , on 27 Desember 2009 by Hariez™

Ku laju sepeda motor butut ku menuju ke arah bengkel. Perlahan kusaksikan tangan keriput seorang wanita separuh baya itu menaburi jalan yang rusak dengan bebatuan dan pasir basah agar lubang yang menganga tertutup dan tak menimbulkan genangan air yang hampir setiap harinya selalu ada saja orang yang membuang air ke tengah jalan dan masuk ke dalam lubang tersebut.

Ada kekaguman dalam diri ini terhadap si Ibu yang rela membuat nyaman jalan yang dilalui oleh banyak orang yang belum tentu perduli dengan keadaan jalan yang rusak. Kuberanikan diri menyapa beliau, Baca lebih lanjut

Ibu

Posted in History, IBSN, KBM, Kicauku, love U mama, Malam, memperingati, renungan, Special Edition with tags , on 22 Desember 2009 by Hariez™

Sederet lukisan air mata terpampang dari raut keriput wajah Bunda, namun tak satupun yg membasuh lukanya

Tangisannya seraya memcah suasana hening malam itu tatkala kau berusaha luapkan rasa kehilanganmu Baca lebih lanjut

Pernah

Posted in Duka, History, IBSN, KBM, Kicauku, Malam with tags on 18 Desember 2009 by Hariez™

Pernah kutangkap matamu membinar tatkala saksikan bibir ini melontarkan segudang sumpah demi terikatnya hasrat yang masih semu..

Pernah suatu ketika kusaksikan matamu basah oleh butiran mutiara bening dari kelopak matamu..menatap kesombongan hati ini yang seolah mampu meruntuhkan tembok tradisi..

Dan pernah kusaksikan tawa bahagiamu saat kuucap Ijab Qabul dihadapan seluruh mata yang memandang, betapa nekatnya mahluk kecil ini membuaimu dalam alunan kidung tanda tanya..

Sayang…kini harus kusaksikan mata indah mu terpejam dalam alunan bait-bait Do’a pengantar yang akan mengiringimu di pembaringan terakhir..

-Salam-

Cerita Update

Posted in Anyar, Crazy, History, IBSN, Kicauku with tags on 10 Desember 2009 by Hariez™

Sebelumnya ingin menyapa semua sahabat “apa kabar..?” Kangen juga ingin bertegur sapa dengan semua sahabat  setelah satu minggu bertempur di medan UTS *lebay mode on* sampe blog ini tak sempat di lirik walau sedetik. Piuhhh..sedikit lega akhirnya selesai juga midtest kali ini.

Ada 1 cerita lucu waktu hari pertama midtest waktu itu pas sekali dapet mata kuliah Matematika diskrit dan jam mulai nya seharusnya dari jam 18.30 – 21.00 namun hampir jam 19.00 Pak dosen belum datang padahal semua peserta sudah harap-harap cemas akan seperti apa soal yang akan diberikan.

Pukul 19.15 beliau baru datang dan menampakan wajah bingung dengan hiruk pikuk keramaian di kampus “Pak..ayo mulai keburu malem nihhh..” ajak seorang teman “ko tumben rame bener ya ? “ beliau malah bertanya *maklum kalo giliran kuliah, dijamin kelas sepi* namanya juga lagi  UTS Pak..pasti rame lah “ “hahh..!! UTS..?? “ beliau kaget waktu temanku mengatakan kata UTS “waduhhh…saya belum buat soal nihh..gimana ya ? “ “HAHHHHHH…!!! belum buat soal-soal Pak..?? “ serempak kami mengucapkan kalimat itu sambil tertawa terbahak-bahak :mrgreen: saling tatap satu sama lain “ko bisa Pak..?? “ tanyaku *biasanya mahasiswa yang lupa nah ini malah dosen yang lupa* “iya saya lupa saking banyak kerjaan” elaknya *huaaa…jadi mau diajarin ilmu lupa* terangnya “ya udah saya kasih 2 option, mau diundur atau hari ini juga testnya ? “ beliau memberikan 2 pilihan yang membuat seisi kelas terpecah menjadi pro & kontra salah satu pilihan.

“Diputuskan, ujian tetap hari ini dengan soal dadakan dan sedikit kisi-kisi dari saya” dan akhirnya kelas pun mulai tenang walau akhirnya tak satupun soal dadakan dari beliau mudah dikerjakan. Setiap waktu yang berjalan takkan pernah kembali maka hargailah & gunakanlah waktu dengan sebaik-baiknya.

Terima kasih buat Kang Dede & Kang Casrudi serta semua sahabat yang sudah mensupport saya lewat do’a nya.

-salam-

Resahku

Posted in Anyar, Duka, History, IBSN, Kicauku, Malam, memperingati, renungan with tags on 1 Desember 2009 by Hariez™

Sedikit letih menjalani waktu ke waktu tatkala harus tahu, inilah perjuangan sebilah kehidupan. Tak tahu sudah seberapa panjang dan entah sampi kapan dimana diri ini mulai rapuh melunglai bersama terbenamnya matahari hati..

Sedikit mengkaji beberapa kilasan hidup yang hingga kini masih ikhlas bersama nikmat yang ada, dan akan selalu bermanja bersama belasan kiasan hati yang tertanam

Kan tetap kuukir menorehkan secarik coretan kecil dalam setiap ungkapan rasa ini hingga akhir nanti..

-Salam-